LIGHT UP YOUR LIFE BY CARRING AND GIVING TO OTHERS

Desember Dingin di Krakow

on Wednesday, December 30, 2009

Assalamualaikum wr wb,


Alhamdulillah bisa posting lagi, beberapa saat ini sempat absen dikarenakan kami sekeluarga relokasi ke Krakow, Poland. Seperti relokasi pada umumnya, biasanya awal awal minggu akan sibuk dengan hal hal seperti: Administrasi office, urusan legal (registrasi, surat2dsb), buka bank account, adaptasi, beres-beres dan cari makanan halal.

Perjalanan kemari boleh dibilang berliku liku, bayangkan saja kami harus ganti pesawat sampai 3x ditambah lagi setiap ganti pesawat otomatis akan melewati security check yang sangat sangat tidak mengenakkan. Bukan hanya itu, saat mendarat kami langsung disambut dengan suhu dingin -10 C, kebetulan saat itu suhu memang sedang fluktuatif dan puncaknya terjadi saat kami datang. Namun kami yakin dibalik semua kesusahan pastilah ada kemudahan, alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Di airport kami dijemput oleh empunya apartment,

Berhubung cuaca masih lumayan dingin, kami tidak terlalu sering jalan jalan. Paling paling kami beredar disekitar Old town district /Kota tua Krakow. Itupun tidak sampai 30 menitan, karena udara dingin yang sampai -13C kadang sampai tembus kedalam tulang. Walaupun baju dingin sudah pada diupgrade tapi memang masih "kalah" dengan kekuatan dingin disini.

Minggu ini cuacanya lebih "bersahabat" salju sudah mulai hilang, meskipun akan jauh lebih dingin dalam beberapa minggu kedepan.

Insya Allah nanti saya akan posting foto fotonya, sekarang siap siap mau ke kantor dulu. Salam dari kami semua di Krakow.


Canon VS Nikon (part 1)

on Tuesday, December 8, 2009

Which one is better, Canon or Nikon?
Rasanya untuk pertanyaan seperti ini jawabannya akan bersifat subjectif, kenapa? kedua produsen DLSR ini memanglah yang terbaik didunia dan terbanyak pelanggannya, tapi siapakah yang sebenarnya nomor 1 lalu siapa yang nomor 2? saya akan coba mengulasnya pada postingan kali ini berdasarkan beberapa review dan pengalaman pribadi saya sebagai ex Nikoners.

Jika kita perhartikan seksama trend Camera DSLR, setiap kali either Nikon atau Canon mengeluarkan model kamera baru (new release) dengan feature unik untuk menarik pasar, bisa dipastikan yg lainnya akan menyiapkan model baru untuk menandingi, never ending rivalry.

Artikel  ini dirancang untuk membantu Anda mendapatkan gambaran pada keadaan saat ini Canon vs Nikon DSLR , dengan fokus pada SLRs untuk konsumen dan entry level, bukan yang dibuat untuk para profesional.


Entry-Level Level Kamera

Mari kita mulai dengan pengenalan kamera yang mendapatkan banyak perhatian: Yaitu yang dipakai sebagai entry level/ awal SLR digital fotografer.

Kamera ini sederhana: mereka tidak dipenuhi dengan banyak tombol dan fitur yang dapat membingungkan para pemula.
Sebaliknya, mereka dioptimalkan untuk menghasilkan gambar yang jelas dan terang, serta berwarna-warni tak peduli apakah Anda menggunakannya dalam mode OTOMATIS atau leverage beberapa setting manual.

Canon memiliki dua kamera dalam kategori ini, sementara Nikon memiliki tiga (meskipun D40x telah distop produksinya dan sulit ditemukan):

Canon
Camera
Release Date
Avg. Price

Rebel xTi (400D)
October 2006
$500 USD
Read Guide
Rebel XS (1000D)
August 2008
$470 USD


Nikon
Camera
Release Date
Avg. Price

Nikon D40
December 2006
$450 USD
Read Guide
Nikon D40x
April 2007
$500 USD

Nikon D60
March 2008
$550 USD
Read Guide

Mari kita tengok sekilas atas Canon Rebel XS dan Nikon D60, sebab dua kamera ini merupakan kamera terbaru dalam kategori entry level.

Canon XS
Nikon D60
Megapixels
10.1
10.2
Max Speed
3 photos/sec
3 photos/sec
Autofocus Points
7
3
ISO Range
100 - 1600
100 - 3200
Max Shutter Speed
1/4000
1/4000
LCD Size
2.5 in.
2.5 in.
Dust Control


Image Stabilization


Live View


Extra Dynamic Range


Dimensions
5.0x3.9x2.6in
126x98x65mm
5.0x3.7x2.5in
126x94x64mm
Weight
17.7oz (502g)
18.4oz (522g)
Kedua Kamera ini memiliki banyak kesamaan, sehingga resultnya boleh dibilang seri/tie dalamm hal fitur dan kinerja.


Meskipun Anda tentu dipersilahkan untuk mencoba menentukan yang mana yang lebih baik dari segi"kualitas gambar" (sebuah istilah yang tidak tepat adalah hasil dari berbagai pengaturan kamera), dan meninjau pengalaman menggunakan serta mereview foto, kedua kamera ini, baik Canon dan Nikon telah menunjukkan kepada saya bahwa foto-foto yang ditangkap dari mereka berdua boleh dibilang hasilnya cukup mengagumkan.

Berhubung kameranya sendiri sangat mirip maka kita akan berbicara tentang sesuatu yang sama sekali berbeda: Lensa.

Salah satu perbedaan besar antara Rebel XS dan Nikon D60 adalah bahwa Nikon D60 TIDAK 100% kompatibel dengan lensa-lensa lama Nikon- sementara Rebel XS dapat bekerja baik dengan sejumlah besar Lensa Canon dan lensa produksi pihak ketiga (Tamron, Sigma etc)

Jika Anda mencoba untuk menggunakan lensa pada Nikon D60 yang tidak menyertakan AF-I atau AF-S (internal fokus motor) autofocus tidak akan bekerja - anda hanya bisa melakukan fokus secara manual.

Jadi apa artinya ini bagi Anda -  sebagai konsumen fotografer?

Hal ini akan berdampak bagi fleksibilitas dan TCO memiliki kamera seperti ini untuk jangka panjang:
  • Fleksibilitas - jika pada suatu saat di masa mendatang anda memutuskan ingin lensa khusus yang bagus (untuk satwa liar atau closeups atau arsitektur), pilihan Anda dengan D60 akan terbatas (jika Anda juga ingin agar lensa itu dapat autofocus)
  • Biaya - dengan Rebel XS, anda dapat membeli lensa Canon apa pun yang anda sukai, atau anda juga dapat memilih dari berbagai merek lensa yg diproduksi oleh third party, yang biasanya dari segi harga sering jauh lebih murah dibandingkan dengan lensa produksi Canon (meskipun terkadang harus sedikit mengorbankan kualitas) - sementara dengan Nikon D60, potensi Anda untuk menemukan Good Deal Lens berkurang, karena tidak banyak third party lens yang didesain dengan auto focus motor.
Jadi, keputusan mengenai yang manakah dari kedua kamera ini yang lebih baik digunakan? jawabannya terpulang pada kita, bagaimana kita mau menggunakan kamera itu kedepannya dan plan upgrade yang kita miliki sekirannya kamera tersebut tidak lagi cocok dengan keperluan kita.
Jika Anda berpikir untuk mengganti kamera dan lensa saat Anda mengupgrade, maka baik Rebel XS atau Nikon D60 akan sama saja. Jika Anda ingin membangun koleksi lensa (tanpa menghabiskan banyak uang) di yang dapat digunakan pada kedepannya saat upgrade, maka Rebel XS adalah pilihan yang lebih baik.

(bersambung....)
 
Source: www.digital-slr-guide.com

Format Foto RAW - Untuk Pemula

on Monday, November 30, 2009

Kenapa harus RAW? bukankah itu lebih besar secara ukuran dan lebih banyak menghabiskan memory? pertanyaan itu mungkin ada terbesit dibenak kita, terutama para fotografer yang malas mengedit gambar (seperti saya).

KENAPA HARUS RAW?
Kenapa tidak? Format RAW adalah format yang paling cocok digunakan bila kita ingin melakukan post-processing terhadap gambar yang diambil. Format ini memberikan keuntungan yaitu kendali yang lebih banyak atas gambar yang diambil persis seperti yang dilakukan oleh negatif film, tapi kali ini dalam bentuk digital. Proses konversi RAW memberikan kita kontro; lebih atas berbagai macam variabel (exposure, white balance dst), dan seraya tidak menyerahkan kontrol ini kepada kamera. Sebuah file RAW akan memiliki detail yang lebih tajam dibandingkan dengan JPEG.

APAKAH PERBEDAANYA? 
Perumpamaan gambar RAW adalah ibarat "digital negative", tidak terproses dan apa adanya. Ketika kita mengambil gambar dalam format JPEG, Processor yang ada pada Kamera akan mengkompress dan memproses gambar tersebut dengan menggunakan suatu bentuk algoritma tertentu. Inilah kenapa Format RAW memiliki kelebihan dibandingkan dengan JPEG, dia mampu mendorong kemampuan editing tanpa banyak mempengaruhi kualitas gambar. Editingnya pun boleh dikatakan tidak berbahaya, ketika kita melakukan kesalahan maka kita tinggal me-'reset' utk mengembalikan gambar ke kondisi asal, tanpa mengorbankan kualitas gambar. Selain itu, White Balance dari gambar yg diambil juga akan disimpan sebagai data dalam RAW , artinya kita bisa melakukan penyesuaian atas WB semau kita tanpa mempengaruhi kualitas image. Menarik bukan...?

BAGAIMANA CARA MENGEDIT IMAGE RAW? 
Ada banyak software yang bisa digunakan, antara lain Adoba Image RAW, Picture Style Editor, DPF dsb.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan ketika kita mengedit RAW Image
1) Temperature: Ini adalah nilai dari White Balance (WB) kita. Angka dalam kurung adalah suhu warna dalam Kelvin (K). Sesuaikan Slider untuk mendapatkan WB yang kita inginkan

2) Tint: Merubah karakteristik warna keseluruhan gambar.Biasanya hal ini jarang diutak atik.

3) Exposure: Gunakan ini untuk menyesuaikan terang atau gelap gambar kita. Total rangenya biasanya 8 stops (-4 to +4 EV).

4) Recovery: Seperti namanya, ini digunakan untuk memulihkan highlight area di gambar kita. Secara fungsi tidak banyak berguna

5) Fill Light: Memberikan sedikit efek terang pada bayangan/daerah gelap.

6) Blacks: Lawan dari 'fill light', meningkatkan nilai ini akan menambah efek gelap pada bayangan/daerah gelap.

7 ) Brightness: Serupa dengan "Exposure" namun kalau bisa fungsi yang satu ini tidak usah disentuh, lebih baik gunakan fungsi "exposure".

8) Contrast: Menggelapkan bayangan/daerah gelap dan menerangkan highlight/objek fokus, seperti photoshop. Mengedit ini biasanya akan mempengaruhi kualitas dari  gambar kita
 
9) Clarity: Memberika dorongan pada "midtone range" sekaligus memberikan efek tajam pada gambar.

10) Vibrance: Memberikan dorongan efek saturasi pada warna gambar yang sebenernya tidak ber saturasi.

11) Saturation: Menyesuaikan saturasi warna secara keseluruhan dari gambar.
 
Kesimpulan: Jadi kapan kita harus menggunaka RAW? Kenali Kamera anda, kenali object yang diambil maka anda akan bisa menentukan apakah menggunakan RAW atau JPEG.

Semoga tips ini bisa bermanfaat bagi kita semua, terima kasih kpd Ralverd yg bersedia membagi artikel ini.

Source: www.photomalaysia.com

Tips Mengambil Foto Kembang Api

on Saturday, November 28, 2009

Assalamualaikum,
Iseng-iseng baca baca digitual-picture.com, ternyata ada artikel tentang cara mudah dalam mengambil gambar fireworks. Singkat aja beginilah caranya:
1. Usahakan menggunakan Tripod yang realible. Tujuannya karena kamera harus bebas dari segala macam getaran pada saat shutter ditekan, apalagi dalam hal ini kita selalu menggunakan long exposure yang artinya shutter akan terbuka untuk waktu yang cukup lama. Selain itu apabila memungkinkan gunakanlah remote release untuk meminimalisasi gerakan pada saat shutter ditekan dan dilepas.
2. Lensa kamera apa saja pada dasarnya bisa bekerja dengan baik asalkan focal lengthnya tepat. Sebagian besar lensa kamera dapat menghasilkan foto yang bagus pada aperture f/8 sampai f/16, yang mana pada range inilah biasanya kembang api diambil. Jika kita tidak yakin akan focal length atau jarak pandang, maka menggunakan Zoom Lens bisa menjadi solusi alternatif yang tepat.
Ada baiknya sebelum event dimulai kita melakukan scouting/pengecekan atas medan "peperangan". Hal ini bisa memberikan kemudahan dalam menentukan lensa yang tepat serta posisi yang tepat sebelumnya.
3. Datang lebih awal ke lokasi. Pastikan tempat yang dipilih mempunyai Line of Sight (LOS)/ jarak pandang yang jelas serta memiliki latar belakang yang bagus dan tidak hambar. Datang pada saat hari masih cerah akan lebih memberi kemudahan, sebab biasanya akan sulit sekali dalam mengatur setting kamera seperti fokus, letak kamera dan mencari framming yg tepat dalam kondisi malam gelap gulita. Usahakan semua persiapan itu sudah dilakukan sebelum malam tiba, sehingga memudahkan kita untuk lebih berkonsentrasi pada object yang mau kita shot.
4. Gunakan BULB Shutter Speed. Tekan shutter pada saat kembang api mulai meluncur laksana roket, tahan shutter sampai efek ledakan memudar, biasanya kurang lebih antara 2-10 detik. Menahan shutter terbuka utk beberapa saat tidak akan mempengaruhi exposure, hal ini disebabkan karena kembang api senantiasa bergerak dengan cepat dan konstant. Biasanya dalam kondisi seperti ini exposure hanya dipengaruhi oleh ISO dan aparture. Jika ada subject lain (background atau foreground) terpengaruh sehingga menjadi overexposed, maka menjadi perlu untuk mengatur shutter speed yang tepat.
Hindari mengambil gambar dengan aparture yang besar (f kecil), hal ini tidak akan membantu sebab pada dasarnya kita mengambil gambar benda dengan cahaya yang besar, bedakan antara object dan kondisi. Aparture yang cocok biasanya ada di range f/8-f/16. Lebih kecil dari f/16 biasanya akan menyebabkan gambar terlihat "soft"/ tidak tajam akibat dari efek difraksi cahaya.
Selain itu usahakan untuk menggunakan ISO yang rendah, sekitar 100-200.
5. Analisa foto yang pertama kali didapat. Apakah histogramnya benar? apakah frammingnya sesuai harapan? apakah gambarnya cukup tajam? buatlah adjustment seperlunya, lalu "back in action". Sediakan memory card yg cukup besar, sebab pada acara kembang api yang panjang kita mungkin akan mengambil cukup banyak foto.
Kreativitas tidak hanya terpaku pada gambar, dalam mengedit foto cobalah lihat kemungkinan menambahkan efek atau latar belakang sehingga foto terlihat lebih berkesan.
Pada dasarnya Fotografi kembang api/fireworks photography tidaklah sukar, ia hanya membutuhkan sedikit perencanaan/persiapan dan serta eksekusi yang matang.
Selamat mencoba :)
source:www.the-digital-picture.com

November Oh November

on Wednesday, November 25, 2009

Hi All, Assalamualaikum

Lama juga rasanya tidak mengupdate blog ini, maklumlah bulan Oktober ini sedikit banyak sibuk dan puncaknya di Bulan November. Setiap kali aku ingin relokasi bersama family selalu saja ada ujian dan cobaan dari yang Maha Kuasa, memang hidup manusia ini pada dasarnya tidak pernah jauh daripada yang namanya ujian dan cobaan.

Saat saat ini boleh dibilang cukup kritis, kenapa? ibarat orang yang menyebrang jembatan, semua persiapan sudah dilakukan, kondisi medan penyebrangan dan jembatan sudah dipantau dengan teliti, perlahan-lahan kaki menapak jembatan dan tanpa sudar kita sudah berada ditengah jalan. Biasanya ketika kaki mulai melangkah akan selalu ada terpaan angin yang membuat jembatan bergoyang, atau bahkan bisa jadi ada lobang besar di jembatan tersebut. Manusia yang tidak bersyukur, akan menyalahkan takdir dan menghujat sana sini. Manusia yang bersyukur, akan menjalani semua rintangan dengan penuh kesabaran dengan keyakinan bahwa apapun yang ada di bumi ini adalah milik yang Kuasa, sehingga itu merupakan hakNya untuk mengambil apapun dari siapapun. Tidakkah kita ingat bahwa ketika kita lahir ke dunia ini tidak ada sehelai benang pun di tubuh kita, lantas apa yang hendak disombongkan??

Kadang juga manusia lupa, bahwa kita hanya bisa merencanakan akan tetapi sang Penentu adalah Rabbul'Izzati. Oleh karena itu tanamkanlah banyak banyak sifat sabar dan qana'ah dalam diri kita, bila dua sifat itu ada Insya Allah hati kita akan selalu bahagia dan tidak akan pernah merasa kurang atas apa karuniaNya.

Wassalamualaikum
Abu Sayyif

Landscape Fotografi -Untuk Pemula

on Thursday, September 24, 2009

Landscape fotografi atau foto pemandangan biasanya merupakan foto yang "must have" tiap kali kita bepergian, tapi tahukah kita ada beberapa tips agar foto yang diambil bisa lebih tajam? sering kali kita merasa bahwa foto yang diambil tidaklah "seindah" gambar aslinya disebabkan karena kita tidak awas dengan setting kamera kita, nah supaya hal itu tidak terjadi lagi berikut adalah beberapa tips yang bisa saya bagi:

Quick & Easy Tips For Better Landscapes

1.Kenali Setting kameraMu. Selalu check white balance setting sebelum melakukan shooting. Karena biasanya kita menginginkan detail yang tajam utk membuat semuanya nampak Focus (DOF yang besar), pastikan untuk menggunakan aparture yang besar (misal f/11, f/16). Letakkan focus point pada sepertiga bawah frame supaya semuanya object tetap tajam. Terakhir pastikan kita menggunakan ISO yang rendah (100/200) supaya noisenya minimal.


2. Hindari guncangan sebisa mungkin. Gunakanlah tripod terutama jika mengambil foto pada malam hari, tidak perlu yang mahal, asalkan bisa stabil sudah cukup.


3. Perhatian kompisisi object. Pastikan bahwa Horizan kita lurus, salah mengambil posisi horizon bisa dipastikan akan merusak keindahan gambar yang diambil. Perhatikan juga bagaimana Foreground, jika foreground sudah kelihatan membosankan coba shoot lewat angle berbeda atau carilah foreground baru.


4. Gunakan lensa yang tepat. Lensa wide angle (misal. 10-22mm) akan mampu memberikan hasil yang bagus bagi foto landscape. Tapi jangan salah, dengan sedikit kreativitas lensa zoom pun mampu memberikan hasil yang bagus dengan mencrop salah satu "object", sehingga menciptakan komposisi yang unik.


5. Gunakan Filter. Filter CPL adalah yang "wajib" punya bagi penggemar foto landscape, bahasa ngetrendnya Circular Polarizer, simplenya membuat langit biru terlihat lebih biru :D


6. Timing. Kenali timing yang tepat, misal menjelang fajar atau senja, kuncinya adalah mengambil gambar saat orang lain tidak. Mengambil gambar pada malam hari juga ideal, sebab akan memberikan kesan unik efek daripada lampu-lampu yang sangat sulit tangkap oleh kasat mata. Salah satu contoh adalah foto berikut:




Semoga tips diatas dapat bermanfaat, terima kasih kepada Mr Ralverd atas sharingnya.


Salam.

Setan Aja Pusing

on Saturday, August 8, 2009

Yup, Setan Aja Pusing (SAP), kepanjangan dari SAP yang biasa dipelesetkan oleh Para SAP konsultan. Alasannya simple saja, karena terlalu banyak problem "aneh" yang ada pada software yang dikeluarkan oleh SAP AG jerman ini. Bidang inilah juga yang sudah saya tekuni dan jalani selama hampir 5 tahun, dan nampaknya ini adalah Jalan yang Telah dipilihkan oleh Sang Kuasa.

Kepajangan SAP sendiri aslinya adalah "System Analysis and Program Development" atau dalam bahasa Jerman disebut Systemanalyse und Programmentwicklung.

Berbeda dengan kebanyakan software keunikan SAP adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan business process berbagai macam perusahaan lewat proses yang disebut customizing.

Nah dari Customizing inilah semua 'masalah' yang ada pada SAP bermula, apakah itu program error, software bug dsb.

SAP memiliki banyak bagian atau spesialisasi yang lebih dikenal dengan "modul". Modul ini sendiri sebenarnya dapat dibagi 3 (sesuai dengan karakteristik kerjanya):

1. Functional= berurusan dengan fungsi kerja/proses bisnis suatu perusahaan, misal finance, accounting, sales -delivery dsb

2. Developer = Berurusan dengan programming, baik itu ABAP (bahasa pemrograman di SAP), Java, dsb. Programming ini sendiri digunakan bukan utk hal2 teknikal namun lebih kepada mensupport atau menyediakan added function bagi proses bisnis customer

3. Basis = Berurusan dengan BASIS area di SAP, seperti Operating system, Database, System Administrasi SAP dsb. Kadang kala hal-hal yang tidak diketahui oleh 2 modul selalu dilempar ke Basis, dan hal ini SANGATLAH TIDAK BENAR, alasannya BASIS bukanlah Tong Sampah. Sayanganya hal ini sudah berlaku sejak tahun 90an akibatnya sudah menjadi kebiasaan dan budaya dikalangan Konsultan, budaya yang menurut saya harus dihapuskan.

Dari pemaparan diatas tentunya dapat dengan mudah dimodul mana saya berada, hehehehe....