LIGHT UP YOUR LIFE BY CARRING AND GIVING TO OTHERS

Format Foto RAW - Untuk Pemula

on Monday, November 30, 2009

Kenapa harus RAW? bukankah itu lebih besar secara ukuran dan lebih banyak menghabiskan memory? pertanyaan itu mungkin ada terbesit dibenak kita, terutama para fotografer yang malas mengedit gambar (seperti saya).

KENAPA HARUS RAW?
Kenapa tidak? Format RAW adalah format yang paling cocok digunakan bila kita ingin melakukan post-processing terhadap gambar yang diambil. Format ini memberikan keuntungan yaitu kendali yang lebih banyak atas gambar yang diambil persis seperti yang dilakukan oleh negatif film, tapi kali ini dalam bentuk digital. Proses konversi RAW memberikan kita kontro; lebih atas berbagai macam variabel (exposure, white balance dst), dan seraya tidak menyerahkan kontrol ini kepada kamera. Sebuah file RAW akan memiliki detail yang lebih tajam dibandingkan dengan JPEG.

APAKAH PERBEDAANYA? 
Perumpamaan gambar RAW adalah ibarat "digital negative", tidak terproses dan apa adanya. Ketika kita mengambil gambar dalam format JPEG, Processor yang ada pada Kamera akan mengkompress dan memproses gambar tersebut dengan menggunakan suatu bentuk algoritma tertentu. Inilah kenapa Format RAW memiliki kelebihan dibandingkan dengan JPEG, dia mampu mendorong kemampuan editing tanpa banyak mempengaruhi kualitas gambar. Editingnya pun boleh dikatakan tidak berbahaya, ketika kita melakukan kesalahan maka kita tinggal me-'reset' utk mengembalikan gambar ke kondisi asal, tanpa mengorbankan kualitas gambar. Selain itu, White Balance dari gambar yg diambil juga akan disimpan sebagai data dalam RAW , artinya kita bisa melakukan penyesuaian atas WB semau kita tanpa mempengaruhi kualitas image. Menarik bukan...?

BAGAIMANA CARA MENGEDIT IMAGE RAW? 
Ada banyak software yang bisa digunakan, antara lain Adoba Image RAW, Picture Style Editor, DPF dsb.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan ketika kita mengedit RAW Image
1) Temperature: Ini adalah nilai dari White Balance (WB) kita. Angka dalam kurung adalah suhu warna dalam Kelvin (K). Sesuaikan Slider untuk mendapatkan WB yang kita inginkan

2) Tint: Merubah karakteristik warna keseluruhan gambar.Biasanya hal ini jarang diutak atik.

3) Exposure: Gunakan ini untuk menyesuaikan terang atau gelap gambar kita. Total rangenya biasanya 8 stops (-4 to +4 EV).

4) Recovery: Seperti namanya, ini digunakan untuk memulihkan highlight area di gambar kita. Secara fungsi tidak banyak berguna

5) Fill Light: Memberikan sedikit efek terang pada bayangan/daerah gelap.

6) Blacks: Lawan dari 'fill light', meningkatkan nilai ini akan menambah efek gelap pada bayangan/daerah gelap.

7 ) Brightness: Serupa dengan "Exposure" namun kalau bisa fungsi yang satu ini tidak usah disentuh, lebih baik gunakan fungsi "exposure".

8) Contrast: Menggelapkan bayangan/daerah gelap dan menerangkan highlight/objek fokus, seperti photoshop. Mengedit ini biasanya akan mempengaruhi kualitas dari  gambar kita
 
9) Clarity: Memberika dorongan pada "midtone range" sekaligus memberikan efek tajam pada gambar.

10) Vibrance: Memberikan dorongan efek saturasi pada warna gambar yang sebenernya tidak ber saturasi.

11) Saturation: Menyesuaikan saturasi warna secara keseluruhan dari gambar.
 
Kesimpulan: Jadi kapan kita harus menggunaka RAW? Kenali Kamera anda, kenali object yang diambil maka anda akan bisa menentukan apakah menggunakan RAW atau JPEG.

Semoga tips ini bisa bermanfaat bagi kita semua, terima kasih kpd Ralverd yg bersedia membagi artikel ini.

Source: www.photomalaysia.com

Tips Mengambil Foto Kembang Api

on Saturday, November 28, 2009

Assalamualaikum,
Iseng-iseng baca baca digitual-picture.com, ternyata ada artikel tentang cara mudah dalam mengambil gambar fireworks. Singkat aja beginilah caranya:
1. Usahakan menggunakan Tripod yang realible. Tujuannya karena kamera harus bebas dari segala macam getaran pada saat shutter ditekan, apalagi dalam hal ini kita selalu menggunakan long exposure yang artinya shutter akan terbuka untuk waktu yang cukup lama. Selain itu apabila memungkinkan gunakanlah remote release untuk meminimalisasi gerakan pada saat shutter ditekan dan dilepas.
2. Lensa kamera apa saja pada dasarnya bisa bekerja dengan baik asalkan focal lengthnya tepat. Sebagian besar lensa kamera dapat menghasilkan foto yang bagus pada aperture f/8 sampai f/16, yang mana pada range inilah biasanya kembang api diambil. Jika kita tidak yakin akan focal length atau jarak pandang, maka menggunakan Zoom Lens bisa menjadi solusi alternatif yang tepat.
Ada baiknya sebelum event dimulai kita melakukan scouting/pengecekan atas medan "peperangan". Hal ini bisa memberikan kemudahan dalam menentukan lensa yang tepat serta posisi yang tepat sebelumnya.
3. Datang lebih awal ke lokasi. Pastikan tempat yang dipilih mempunyai Line of Sight (LOS)/ jarak pandang yang jelas serta memiliki latar belakang yang bagus dan tidak hambar. Datang pada saat hari masih cerah akan lebih memberi kemudahan, sebab biasanya akan sulit sekali dalam mengatur setting kamera seperti fokus, letak kamera dan mencari framming yg tepat dalam kondisi malam gelap gulita. Usahakan semua persiapan itu sudah dilakukan sebelum malam tiba, sehingga memudahkan kita untuk lebih berkonsentrasi pada object yang mau kita shot.
4. Gunakan BULB Shutter Speed. Tekan shutter pada saat kembang api mulai meluncur laksana roket, tahan shutter sampai efek ledakan memudar, biasanya kurang lebih antara 2-10 detik. Menahan shutter terbuka utk beberapa saat tidak akan mempengaruhi exposure, hal ini disebabkan karena kembang api senantiasa bergerak dengan cepat dan konstant. Biasanya dalam kondisi seperti ini exposure hanya dipengaruhi oleh ISO dan aparture. Jika ada subject lain (background atau foreground) terpengaruh sehingga menjadi overexposed, maka menjadi perlu untuk mengatur shutter speed yang tepat.
Hindari mengambil gambar dengan aparture yang besar (f kecil), hal ini tidak akan membantu sebab pada dasarnya kita mengambil gambar benda dengan cahaya yang besar, bedakan antara object dan kondisi. Aparture yang cocok biasanya ada di range f/8-f/16. Lebih kecil dari f/16 biasanya akan menyebabkan gambar terlihat "soft"/ tidak tajam akibat dari efek difraksi cahaya.
Selain itu usahakan untuk menggunakan ISO yang rendah, sekitar 100-200.
5. Analisa foto yang pertama kali didapat. Apakah histogramnya benar? apakah frammingnya sesuai harapan? apakah gambarnya cukup tajam? buatlah adjustment seperlunya, lalu "back in action". Sediakan memory card yg cukup besar, sebab pada acara kembang api yang panjang kita mungkin akan mengambil cukup banyak foto.
Kreativitas tidak hanya terpaku pada gambar, dalam mengedit foto cobalah lihat kemungkinan menambahkan efek atau latar belakang sehingga foto terlihat lebih berkesan.
Pada dasarnya Fotografi kembang api/fireworks photography tidaklah sukar, ia hanya membutuhkan sedikit perencanaan/persiapan dan serta eksekusi yang matang.
Selamat mencoba :)
source:www.the-digital-picture.com

November Oh November

on Wednesday, November 25, 2009

Hi All, Assalamualaikum

Lama juga rasanya tidak mengupdate blog ini, maklumlah bulan Oktober ini sedikit banyak sibuk dan puncaknya di Bulan November. Setiap kali aku ingin relokasi bersama family selalu saja ada ujian dan cobaan dari yang Maha Kuasa, memang hidup manusia ini pada dasarnya tidak pernah jauh daripada yang namanya ujian dan cobaan.

Saat saat ini boleh dibilang cukup kritis, kenapa? ibarat orang yang menyebrang jembatan, semua persiapan sudah dilakukan, kondisi medan penyebrangan dan jembatan sudah dipantau dengan teliti, perlahan-lahan kaki menapak jembatan dan tanpa sudar kita sudah berada ditengah jalan. Biasanya ketika kaki mulai melangkah akan selalu ada terpaan angin yang membuat jembatan bergoyang, atau bahkan bisa jadi ada lobang besar di jembatan tersebut. Manusia yang tidak bersyukur, akan menyalahkan takdir dan menghujat sana sini. Manusia yang bersyukur, akan menjalani semua rintangan dengan penuh kesabaran dengan keyakinan bahwa apapun yang ada di bumi ini adalah milik yang Kuasa, sehingga itu merupakan hakNya untuk mengambil apapun dari siapapun. Tidakkah kita ingat bahwa ketika kita lahir ke dunia ini tidak ada sehelai benang pun di tubuh kita, lantas apa yang hendak disombongkan??

Kadang juga manusia lupa, bahwa kita hanya bisa merencanakan akan tetapi sang Penentu adalah Rabbul'Izzati. Oleh karena itu tanamkanlah banyak banyak sifat sabar dan qana'ah dalam diri kita, bila dua sifat itu ada Insya Allah hati kita akan selalu bahagia dan tidak akan pernah merasa kurang atas apa karuniaNya.

Wassalamualaikum
Abu Sayyif